Remaja
adalah anak yang berusia 10-19 tahun. WHO mendefinisikan remaja sebagai suatu
masa dimana individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan
tanda-tanda seksual sekundernya (pubertas) sampai saat ia mencapai kematangan
seksual.1 Pada masa ini individu mengalami perkembangan psikologi
dan pola identifikasi dari anak-anak menjadi dewasa. Selain itu, terjadi
peralihan dari ketergantungan sosial dan ekonomi yang penuh kepada orang tua
menuju keadaan yang relatif lebih mandiri.
Pada
masa ini terjadi perubahan fisik dan psikis yang sangat signifikant2.
Perubahan fisik ditandai dengan pertumbuhan badan yang pesat (growth spurt)
dan matangnya organ reproduksi. 3,4 Laju pertumbuhan badan berbeda
antara wanita dan pria. Wanita mengalami percepatan lebih dulu dibandingkan
pria. Karena tubuh wanita dipersiapkan untuk reproduksi. Sementara pria baru
dapat menyusul dua tahun kemudian. Pertumbuhan cepat ini juga ditandai dengan
pertambahan pesat berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Pada masa tersebut
pertambahan BB wanita 16 gram dan pria 19 gram setiap harinya. Sedangkan
pertambahan TB wanita dan pria masing-masing dapat mencapai 15 cm per tahun.
Puncak pertambahan pesat TB terjadi di usia 11 tahun pada wanita dan usia 14 tahun
pada pria5
Pertumbuhan
fisik menyebabkan remaja membutuhkan asupan nutrisi yang lebih besar dari pada
masa anak-anak. Ditambah lagi pada masa ini, remaja sangat aktif dengan
berbagai kegiatan, baik itu kegiatan sekolah maupun olahraga. Khusus pada remaja
putri, asupan nutrisi juga dibutuhkan untuk persiapan reproduksi. 5
Gizi Seimbang Pada
Remaja
Dengan
berbagai permasalahan tersebut, maka remaja sangat membutuhkan panduan gizi.
Dalam hal ini, di Indonesia dikenal dengan istilah gizi seimbang. Gizi seimbang
merupakan aneka ragam bahan pangan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang
diperlukan oleh tubuh, baik kualitas maupun kuantitas.20
Tiap
makanan dapat saling melengkapi dalam zat-zat gizi yang dikandungnya.
Pengelompokan bahan makanan disederhanakan, yaitu didasarkan pada tiga fungsi
utama zat-zat gizi, yaitu sebagai: (1) sumber energi/tenaga (2) sumber zat
pembangun dan (3) sumber zat pengatur. Sumber energi diperlukan tubuh dalam
jumlah yang lebih besar dibandingkan kebutuhan zat pembangun dan zat pengatur,
sedang kebutuhan zat pengatur diperlukan dalam jumlah yang lebih besar dari
pada kebutuhan zat pembangun 18
Sumber
karbohidrat diperoleh dari beras, jagung, sereal/gandum, ubi kayu, kentang dan
sebagainya. Zat pengatur diperoleh dari sayur dan buah-buahan, sedang zat
pembangun diperoleh dari ikan, telur, ayam, daging, susu, kacang-kacangan dan
sebagainya. Ketiga golongan bahan makanan dalam konsep dasar gizi seimbang
tersebut digambarkan dalam bentuk kerucut dengan urutan-urutan menurut banyaknya
bahan makanan tersebut yang dibutuhkan oleh tubuh. Dasar kerucut menggambarkan
sumber energi/tenaga, yaitu golongan bahan pangan yang paling banyak dimakan,
bagian tengah menggambarkan sumber zat pengatur, sedangkan bagian atas
menggambarkan sumber zat pembangun yang secara relatif paling sedikit dimakan
tiap harinya. 19
Secara umum, gizi
seimbang dijabarkan ke dalam 4 pilar yaitu15,
1.
Makan makanan
yang bervariasi
Tingkat
konsumsi makanan ditentukan oleh kualitas dan kuantitas makanan, kualitas
makanan menunjukkan masing-masing zat gizi terhadap kebutuhan tubuh. Pada
susunan makanan mempengaruhi kebutuhan tubuh baik dari segi kualitasnya maupun
kuantitasnya, maka tubuh akan mendapatkan kesehatan gizi yang sebaik-baiknya . Agar dalam komsumsi makanan sehari-hari mempunyai
kualitas dan kuantitas yang baik, maka dalam memilih dan mengkomsumsi makanan
perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut
a)
Adekuat, artinya
makanan tersebut memberi zat gizi, fiber,
dan energi dalam jumlah yang cukup.
b)
Seimbang,
artinya keseimbangan dalam zat gizi lainnya.
c)
Kontrol kalori,
artinya makanan tersebut tidak memberikan kalori yang berlebihan.
d)
Moderat (tidak
berlebihan), artinya makanan tidak berlebihan dalam hal lemak, garam, gula dan
zat lainnya.
e)
Bervariasi,
artinya makanan yang dikomsumsi berbeda dari hari ke hari
2.
Aktifitas fisik
Aktifitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan
pengeluaran tenaga secara sederhana yang sangat penting bagi pemeliharaan
fisik, mental dan kualitas hidup sehat 21. Pekerjaan yang dilakukan sehari-hari dapat mempengaruhi gaya hidup
seseorang. Gaya hidup yang kurang menggunakan aktivitas fisik akan berpengaruh
terhadap kondisi tubuh seseorang. Dalam kehidupan yang semakin moderen ini
dengan kemajuan teknologi yang mutakhir, hidup jadi serba mudah bila kalori
yang masuk berlebihan dan tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang akan
memudahkan orang mengalami kegemukan. Meningkatnya kesibukan menyebabkan
seseorang tidak lagi mempunyai waktu yang cukup untuk berolah raga secara
teratur
3.
Pemantauan berat
badan
Pemantauan
berat badan penting untuk dilakukan secara berkala. Karena berat badan
merupakan indikator yang mudah dalam menetukan status gizi seseorang. Perubahan
berat badan akan mengindikasikan status kesehatan. Sangat penting bagi individu
untuk mempertahankan berat badan ideal. Karena dengan berat badan yang ideal,
maka status kesehatan yang optimal dapat diraih. Pemantauan berat badan secara
berkala akan menjadi tindakan preventif terhadap obesitas maupun KEK
4.
Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
Kebiasaan hidup bersih pada remaja harus ditanamkan sejak
kecil, terutama mengenai cuci tangan sebelum makan, menjaga kebersihan mulut
dan gigi, menutup makan dengan tudung saji, memilih jajanan makanan minuman
yang aman, tidak banyak lemak serta tidak terlalu manis dan terlalu asin .
Selain pola hidup bersih khusus untuk remaja, juga perlu diperhatikan pola
hidup sehat, seperti tidak tidak merokok, tidak menggunakan narkoba dan tidak
mengkomsumsi minuman beralkohol. Remaja harus selalu diingatkan akan bahaya
rokok, narkoba dan minuman beralkohol. Semua itu akan berpengaruh pada pola
makan yang tidak ber-Gizi Seimbang dan
merugikan kesehatan
Konferensi
Gizi Internasional yang dilakukan di Roma pada tahun 1992 merekomendasikan agar
setiap negara menyusun Pedoman Gizi Seimbang (PGS) untuk mencapai dan
memeliharan kesehatan dan kesejahteraan gizi (nutritional well-being)19.
Indonesia saat itu menghadiri dan menandatangani rekomendasi tersebut. Jadilah
Indonesia menyusun PGS tersebut dan menjabarkannya sebagai 13 pesan dasar yang
disebut Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Kemudian PUGS ini dikeluarkan oleh
Direktorat Gizi, Depkes pada tahun 1995. Ketiga
belas pesan dasar gizi seimbang tersebut adalah:
a.
Makan makanan
yang beraneka ragam
b.
Makan makanan sesuai
dengan kebutuhan energi
c.
Makan makanan
sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi
d.
Makan makanan
sumber lemak seperempat dari kebutuhan energi
e.
Konsumsi garam
beryodium
f.
Konsumsi makanan
sumber zat besi
g.
Berikan ASI saja
pada bayi sampai umur 6 bulan
h.
Sarapan pagi
i.
Konsumsi air
bersih, aman dan cukup jumlahnya
j.
Menghindari minuman beralkohol
k.
Makan makanan
yang aman bagi kesehatan
l.
Membaca label
pada makanan berkemasan
m. Aktivitas
dan olahraga
teratur
0 komentar:
Posting Komentar