Kamis, 03 Juli 2014

METABOLISME MIKRONUTRIEN


VITAMIN
Vitamin adalah zat – zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat sedikit dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus didatangkan dari luar yaitu makanan. Vitamin dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu : vitamin larut dalam lemak (vitamin A, D, E, K) dan vitamin larut dalam air.
Perbedaan antara vitamin yang larut dalam lemak dan dalam air 
Vitamin larut lemak
Vitamin larut air
Larut dalam lemak dan pelarut lemak
Larut dalam air
Kelebihan konsumsi dari yang dibutuhkan disimpan dalam tubuh.
Simpanan sebagai kelebihan kebutuhan sangat sedikit.
Dikeluarkan dalam jumlah kecil melalui empedu
Dikeluarkan melalui urin.
Gejala defisiensi berkembang lambat.
Gejala defisiensi sering terjadi dengan cepat.
Tidak selalu perlu ada dalam makanan sehari – hari.
Harus selalu ada dalam makanan sehari – hari.
Mempunyai precursor atau provitamin.
Umumnya tidak mempunyai precursor.
Hanya mengandung unsur C,H, dan O.
Selain C, H, dan O juga mengandung N, kadang – kadang S dan Co.
Diabsorpsi melalui system limfa.
Diabsorpsi melalui vena porta.
Hanya dibutuhkan oleh organisme kompleks.
Dibutuhkan oleh organisme sederhana dan kompleks.
Beberapa jenis bersifat toksik pada jumlah relative rendah (6 – 10 x KGA)
Bersifat toksik hanya pada dosis tinggi atau megadosis (> 10 x KGA)


VITAMIN YANG LARUT DALAM LEMAK
  1. Vitamin A
Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama kali ditemukan. Vitamin A merupakan nama genetic yang menyatakan semua retinoid dan precursor / provitamin A karotenoid yang mempunyai aktivitas biologic sebagai retinol.
Vitamin A merupakan suatu kristal alcohol berwarna kuning dan larut dalam lemak atau pelarut lemak. Dalam makanan vitamin A biasanya terdapat dalam bentuk ester retinil, yaitu terikat pada asam lemak rantai panjang. Didalam tibuh, vitamin A berfungsi dalam beberapa bentuk ikatan kimia aktif, yaitu: retinol (bentuk alkohol), retinal (aldehida), dan asam retinoat (bentuk asam).
Ada dua jenis vitamin A yaitu vitamin A1 dan A2 yang disebut juga dehydro vitamin A. perbedaan dalam struktur keduanya ialah adanya dua ikatan tak jenuh dalam cincin ion pada vitamin A2, sedangkan vitamin A1 hanya mengandung satu ikatan kembar pada cincin tersebut.
Fungsi :
    • Penglihatan
Vitamin A berfungsi dalam penglihatan normal pada cahaya remang. Di dalam mata retinol, bentuk vitamin A yang didapat dari darah, dioksidasi menjadi retinal. Retinal kemudian mengikat protein opsin dan membentuk pigmen visual merah – ungu (visual purple) atau rodopsin. Rodopsin ada didalam sel khusus didalam retina mata yang dinamakan rod. Bila cahaya mengenai retina, pigmen visual merah – ungu ini berubah menjadi kuning dan retinal dipisahkan dari opsin. Pada saat itu, terjadi rangsangan elektrokimia yang merambat sepanjang saraf mata ke otak yang menyebabkan terjadi suatu bayangan visual.
    • Differensiasi sel
    • Sebagai pertahanan tubuh
Vitamin A berpengaruh terhadap fungsi kekebalan tubuh pada manusia dan hewan. Retinol tampaknya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan differensiasi limfosit B. Disamping itu, kekurangan vitamin A menurunkan respon antibody yang bergantung pada sel T
o Pertumbuhan dan perkembangan
Vitamin A berpengaruh terhadap sintesis protein dan banyak dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan pembentukan sel epitel yang membentuk email dalam pertumbuhan gigi.
    • Reproduksi
Vitamin A dalam bentuk retinol dan retinal berperan dalam reproduksi pada tikus. Pembentukan sperma pada hewan jantan serta pembentukan sel telur dan perkembangan janin dalam kandungan membutuhkan vitamin A dalam bentuk retinol.
    • Pencegahan kanker dan penyakit jantung
Kemampuan retinoid mempengaruhi perkembangan sel epitel dan kemampuan meningkatkan aktivitas system kekebalan diduga berpengaruh dalam pencegahan kanker, terutama kanker kulit, tenggorokan, paru – paru, payudara, dan kantong kemih.
    • Berperan dalam pembentukan sel darah merah
Sumber :
Vitamin A : hati , kuning telur, susu, dan mentega
Karoten : sayuran berwarna hijau tua dan buah yang berwarna kuning jinggga seperti; daun singkong, daun kacang, kangkung,bayam, kacang panjang, buncis, wortel, tomat, papaya, mangga, nangka masak, dan jeruk.
  1. Vitamin D
Vitamin D merupakan nama genetic dari dua molekul, yaitu ergokalsiferol (vitamin D2) dan kolekalsiferol (vitamin D3). Vitamin D dapat dibentuk oleh tubuh dengan bantuan sinar matahari. Bila tubuh mendapatkan cukup sinar matahari konsumsi vitamin D melalui makanan tidak dibutuhkan. Karena dapat disintesis dalam tubuh, vitamin D dapat dikatakan bukan vitamin, tapi suatu prohormon. Bila tubuh tidak mendapatkan cukup sinar matahari, vitamin D perlu dipenuhi melalui makanan.
Beberapa jenis vitamin D yang didapat dari hasil penyinaran beberapa jenis kolesterol dengan sinar ultraviolet:
 vitamin Ddiperoleh dari penyinaran ergosterol dari bahan tumbuhan dan disebut sebagai ergostenin. Vitamin D1 merupakan campuran vitamin D2 dan D, sedangkan struktur molekul vitamin D1 sendiri sebenarnya tidak ada.
 vitamin D2 vitamin ini diperoleh dari penyinaran ergosterol dan dinamakan calciferol. Calciferol yang dilarutkan dalam minyak dan terdapat dalam pasaran dianamakan viosterol.
 vitamin Ddiperoleh dari bahan hewani, 7-dehydro cholesterol, suatu minyak yang terdapat dibawah kulit. Pada manusia pun vitamin ini terbentuk dibawah kulit dengan bantuan sinar matahari. Vitamin ini merupakan vitamin D yang paling aktif dan mempunyai nama cholecalciferol. 
 vitamin D4 berasal dari minyak nabati yang mengandung 22- dehydro kolesterol, setelah disinari ultraviolet.
Fungsi ;
Fungsi umum vitamin D adalah membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang bersama dengan vitamin A dan C, hormone – hormone paratiroid dan kalsitonin,protein kolagen serta mineral – mineral kalsium, fosfor, magnesium dan fluor.
 Fungsi Khususnya adalah membantu pengerasan tulang dengan mengatur Ca dan P tersedia di dalam darah untuk diendapkan pada proses pengerasan tulang.
Sumber ;
Sumber utama vitamin D dalam bentuk cholecalciferol adalah : Minyak hati ikan, mentega, kuning telur, ragi, hati dll.
  1. Vitamin E (ALPHA TOCOPHEROL)
Dinamakan tokoferol karena berasal dari bahasa yunani dari kata tokos yang berarti kelainan dan pherein berarti menyebabkan. Hewan tidak dapat mensintesis vitamin E dalam tubuhnya, sehingga harus memperolehnya dari makanan nabati. Vitamin E murni tidak berbau dan tidak berwarna sedangkan vitamin E sintetik yang dijual biasanya berwarna kuning muda hingga kecoklatan.
Ada empat jenis vitamin E yang terdapat dalam makanan dan bertindak sebagai antioksidan yaitu :
 Vitamin Emerupakan vitamin E yang paling aktif, alfatokoferol.
 Vitamin Ebeta tokoferol
 Vitamin Egamma tokoferol
 Vitamin Edelta tokoferol
Yang membedakannya adalah jumlah dan posisi gugus metal pada struktur cincin. 
Fungsi :
Fungsi utama vitamin E adalah sebagai yang antioksidan yang larut dalam lemak dan mudah memberikan hydrogen dari gugus hydroksil (OH) pd struktur cincin ke readikal bebas dan melindungi asam lemak tidak jenuh ganda dan komponen membrane sel lain dari oksidasi radikal bebas.
Fungsi lain vitamin E yang tidak berkaitan dengan antioksidan ialah fungsi structural dalam memelihara integritas membrane sel.Sintesis DNA.Merangsang reaksi kekebalan.Mencegah penyakit jantung koroner.Mencegah keguguran dan sterilisasi.Mencegah gangguan menstruasi
Sumber
Sumber utama vitamin E adalah Minyak tumbuh – tumbuhan, kecambah, gandum dan biji-bijian . selain itu , daging, unggas, ikan, kacang – kacangan dan buah.
  1. vitamin K
vitamin K terdapat di alam dalam dua bentuk, keduanya terdiri atas cincin 2-metilnaftakinon. Vitamin K cukup tahan terhadap panas namun tidak tahan terhadap alkali dan cahaya.
Fungsi :
fungsi vitamin K berperan dalam proses sintesis protrombin yang diperlukan dalam pembekuan darah, pentranspor electron dalam didalam proses redoks didalam jaringan.Merupakan kofaktor enzim karboksilase yang mengubah residu protein berupa asam glutamate (glu) menjadi gama – karboksiglutamat (gla).
Sumber ;
vitamin K terdapat dalam hati , sayuran hijau, kuning telur, minyak kedelai, kacang- kacangan, kol, buncis, dan brokoli. Selain itu, vitamin K juga dapat dibentuk oleh bakteri usus dari pravitamin yang terkandung dalam makanan.
VITAMIN LARUT AIR
Sebagian besar vitamin larut air merupakan komponen sistem enzim yang banyak terlibat dalam membantu metabolisme energi. Jenis vitamin ini biasanya tidak disimpan dalam tubuh dan dikeluarkan melalui urine dalam jumlah kecil. Inilah yang menyebabkan vitamin larut air sebaiknya dikonsumsi setiap hari, agar tidak terjadi defisiensi yang bermakna. Beberapa jenis vitamin yang termasuk dalam golongan ini adalah:
  • Vitamin C
Vitamin C ini mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh, sebagai koenzim atau kofaktor. Asam askorbat adalah bahan yang kuat kemampuan reduksinya dan bertindak sebagai antioksidan dalam reaksi-reaksi hidroksilasi. Beberapa turunan vitamin C digunakan sebagai antioksidan di dalam industri pangan untuk mencegah proses menjadi tengik, perubahan warna pada buah-buahan, dan untuk mengawetkan daging. Beberapa proses metabolisme dipengaruhi oleh asam askorbat, namun mekanismenya sendiri tidak diketahui secara pasti. Fungsi dalam metabolisme tersebut antara lain:
  1. Sintesis Kolagen
  2. Sintesis Karnitin, Noradrenalin, Serotonin, dan lain-lain
  3. Absorpsi dan Metabolisme Besi
  4. Absorpsi Kalsium
  5. Mencegah Infeksi
Hal ini disebabkan oleh pengaruh vitamin C terhadap mukosa dan itulah yang berpengaruh terhadap kekebalan.
  1. Mencegah Kanker dan Penyakit Jantung
Hal ini kemungkinan disebabkan karena vitamin D dapat mencegah pembentukan nitrosamin yang bersifat karsinogenik. Fungsinya sebagai antioksidan juga diduga dapat menpengaruhi pembentukan sel-sel tumor.
Sumber vitamin C pada umumnya hanya terdapat dalam pangan nabati, yaitu sayur dan buah terutama yang asam, seperti jeruk, nanas, rambutan, pepaya, gandaria, dan tomat. Sedangkan di dalams sayuran, vitamin C juga banyak dalam sayur yang berdaun serta jenis kol.
  • Vitamin B1 (tiamin)
Tiamin dalam bentuk Koenzim Tiamin Pirofosfat (TPP) atau Trifosfat (TTP) memegang peranan esensial dalam transformasi energi, konduksi membran dan saraf serta dalam sintesis pentosa dan bentuk koenzim tereduksi dari niasin. Tiamin dibutuhkan untuk dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil KoA dan memungkinkan masuknya substrat yang dapat dioksidasi ke dalam siklus Krebs untuk pembentukan energi. Tiamin juga merupakan koenzim reaksi transketolase yang berfungsi dalam pentosa-fosfatshunt, jalur alternatif oksidasi glukosa. Peranan utamanya adalah dalam metabolisme karbohidrat.
Sumber utamanya dalam makanan adalah serealia tumbuk atau setengah giling atau yang difortifikasi dengan tiamin dan hasilnya, dan di Indonesia terutama berupa beras. Sedangakan dalam serealia utuh, tiamin terdapat dalam lapisan sekam (lapisan aleuron) dan benihnya, sehingga roti yang dibuat dari gandum utuh memiliki kadar tiamin yang tinggi. Sumber tiamin adalah kacang-kacangan, termasuk sayur kacang-kacangan, semua daging organ, daging tanpa lemak, dan kuning telur. Unggas dan ikan juga merupakan sumber tiamin yang baik.
  • Vitamin B2 (riboflavin)
Riboflavin terutama berfungsi sebagai komponen koenzimFlavin Adenin Dinukleotida (FAD) dan Flavin Adenin Mononukleotida (FMN). Kedua enzim ini terlibat dalam reaksi oksidasi-reduksi berbagai jalur metabolisme energi dan mempengaruhi respirasi sel. FMN digunakan untuk mengubah piridoksin menjadi koenzim fungsionalnya, sedangkan FAD berperan dalam perubahan triptofan menjadi niasin.
Ribovlavin terdapat luas dalam makanan hewani dan nabati, yaitu dalam susu, keju, hati, daging, dan sayuran hijau. Penggunaan serealia tumbuk atau hasil-hasil serealia yang diperkaya akan meningktakan konsumsi riboflavin.
  • Niasin (asam nikotinat)
Nikotinamida berfungsi dalam tubuh sebagai bagian koenzim NAD dan NADP yang diperlukan dalam reaksi oksidasi-reduksi pada glikolisis, metabolisme protein, asam lemak, pernapasan sel dan detoksifikasi, di mana peranannya adalah melepas dan menerima atom hidrogen. NAD juga berfungsi dalam sintesis glikogen.
Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam, dan kacang tanah. Susu dan telur mengandung sedikit niasin tetapi kaya triptofan. Sayur dan buah tidak merupakan sumber niasin. Sebagian besar protein hewani kaya akan triptofan.
  • Biotin
Biotin berfungsi sebagai koenzim pada reaksi-reaksi yang menyangkut penambahan atau pengeluaran karbondioksida kepada atau dari senyawa aktif. Sintesis dan oksidasi asam lemak memerlukan biotin sebagai koenzim. Deaminasi (pengeluaran NH2 dari asam-asam tertentu, terutama asam aspartat, treonin, dan serin serta sintesis purin yang diperlukan dalam pembentukan DNA dan RNA membutuhkan biotin. Secara metabolik, biotin erat kaitannya dengan asam folat, asam pantotenat, dan vitamin B12.
Biotin terdapat dalam banyak jenis makanan dan di dalam tubuh dapat disintesis oelh bakteri saluran cerna. Sumber yang baik adalah hati, kuning telur, serealia, khamir, kacang kedelai, kacang tanah, sayuran, dan buah-buahan tertentu (jamur, pisang, jeruk, semangka, strawberry). Daging dan buah-buahan merupakan sumber yang kurang baik. Dalam putih telur, biotin yang terikat kuat oleh avidin dapat terlepas bila dimasak.
  • Asam Pantotenat
Peranan utama asam pantotenat adalah sebagai bagian koenzim A, yang diperlukan dalam berbagai reaksi metabolisme sel. Sebagai bagian dari asetil KoA, asam pantotenat terlibat dalam berbagai reaksi yang berkaitan dengan metabolisme karbohidrat dan lipida, termasuk sintesis dan pemecahan asam lemak. Asam pantotenat terlibat pula dalam sintesis hormon steroid, kolesterol, fosfolipid dan porfirin yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin.
Asam pantotenat terdapat di dalam semua jaringan hewan dan tumbuh-tumbuhan. Sumber yang paling baik adalah hati, ginjal, kuning telur, khamir, daging, ikan, unggas, serealia utuh, dan kacang-kacangan. Sumber-sumber tersebut akan kehilangan kandungan asam pantotenat sebanyak 33% dalam proses pemasakan dan sekitar 50% saat penumbukan beras.
  • Vitamin B6 (piridoksin, piridoksal, piridoksamin)
Piridoksin hidroklorida adalah bentuk sintetik yang digunakan sebagai obat. Dalam keadaan difosforilasi, vitamin B6 berperan sebagai koenzim berupa piridoksal fosfat (PLP) dan piridoksamin fosfat (PMP) dalam berbagai reaksi transaminasi. Dekarboksilasi yang bergantung pada PLP menghasilkan berbagai bentuk amin, seperti epinefrin, norepinefrin, dan serotonin; dan PLP ini juga berperan dalam asam alfa-aminolevulinat, yaitu prekursor heme dalam hemoglobin.
Vitamin B6 paling banyak terdapat di dalam khamir, kecambah gandum, hati, ginjal, serealia tumbuk, kacang-kacangan, kentang, dan pisang. Susu, telur, sayur dan buah mengandung sedikit vitamin B6. Vitamin B6 yang berasal dari hewan lebih mudah diabsorpsi daripada yang terdapat di dalam bahan makanan nabati.
  • Folat (asam folat, folasin, pteoril monoglutamat)
Folasin dan folat adalah nama generik sekelompok ikatan yang secara kimiawi dan gizi sama dengan asam folat. THFA (koenzim folat) berperan dalam sintesis purin-purin guanin dan adenin serta pirimidin timin, yaitu senyawa-senyawa yang digunakan pembentukan asam-asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA). Folat juga dibutuhkan dalam perubahan histidin menjadi asam asam glutamat; pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam sumsum tulang dan untuk pendewasaannya.
Folat terdapat luas dalam bahan makanan terutama dalam bentuk poliglutamat. Folat terutama terdapat di dalam sayuran hijau, hati, daging tanpa lemak, serealia utuh, biji-bijian, kacang-kacangan, dan jeruk. Bahan makanan yang tidak banyak mengandung folat adalah susu, telur, umbi-umbian, dan buah, kecuali jeruk.
  • Vitamin B12 (kobalamin)
Vitamin B12 diperlukan untuk mengubah folat menjadi bentuk aktif, dan dalam fungsi normal metabolisme semua sel, terutama sel-sel saluran cerna, sumsum tulang, dan jaringan saraf. Vitamin B12 merupakan kofaktor dua jenis enzim pada manusia, yaitu metionin sintetase dan metilmalonil-KoA mutase.
Semua vitamin B12 alami diperoleh dari hasil sintesis bakteri, fungi atau ganggang. Sumber utama vitamin B12 adalah makanan protein hewani yang memperolehnya dari hasil sintesis bakteri dalam usus, seperti hati, ginjal, disusul oleh susu, telur, ikan, keju, dan daging. Vitamin B12 dalam sayuran ada bila terjadi pembusukan atau pada sintesis bakteri. Vitamin B12 yang terjadi melalui sintesis bakteri pada manusia tidak diabsorpsi karena sintesis terjadi di dalam kolon.
MINERAL
Tubuh tidak mampu mensintesa mineral sehingga unsure-unsur ini harus disediakan lewat makanan (essensial).Diperlukan dalam jumlah sedikit sekali (trace element).
Mineral dan sumbernya:
Kalsium (Ca)
· Tubuh orang dewasa yang gizinya baik mengandung 1-1,5 kg kalsium dan 90% terdapat di tulang dan gigi dalam bentuk garam kompleks.
· Sumber: susu & produk olahannya (keju, es krim) , makanan laut (ikan, kerang, udang kering), sar-dencis, sayuran hijau (bayam, melinjo, dan sawi), tahu, jeruk.
· Dapat juga diperoleh dalam jumlah yang cukup dari air mineral yang dapat mengandung sampai 50 mg/lt
Besi (Fe)
· Sumber: telur, daging merah, ikan, hati, kerang, buah kering, tepung gandum, roti, sayuran hijau (bayam, kangkung), kacang-kacangan, kentang, jagung.
Iodium (I)
· Sumber: sayur-sayuran, makanan laut (ikan laut, minyak ikan, rumput laut, kerang), garam beryodium, kulit kentang.

al a��+=e`~�0��'margin-left:0cm;text-align:left; text-indent:0cm;mso-line-height-alt:16.8pt;mso-outline-level:2;background:white'>Fungsi Zat Gizi

1.    Memberi energi (zat pembakar) – Karbohidratlemak dan protein, merupakan ikatan organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar dan dibutuhkan tubuh untuk melakukankegiatan/aktivitas.
2.    Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun) – Proteinmineral dan air, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara, dan menganti sel yang rusak.
3.    Mengatur proses tubuh (zat pengatur) – Proteinmineral, air dan vitaminProtein bertujuan mengatur keseimbangan air di dalam sel,bertindak sebagai buffer dalam upaya memelihara netralitas tubuh dan membentuk antibodi sebagai penangkal organisme yang bersifat infektil dan bahan-bahan asing yang dapat masuk ke dalam tubuhMineral dan vitamin sebagai pengatur dalam proses-proses oksidasi, fungsi normal sarafdan otot serta banyak proses lain yang terjadi dalam tubuh, seperti dalam darahcairan pencernaan, jaringan, mengatur suhu tubuh, peredaran darah, pembuangan sisa-sisa/ ekskresi dan lain-lain proses tubuh.

Referensi
Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001.
Francin, P. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. EGC, Jakarta, 2005.
Moehji, S. Ilmu Gizi. Jilid I. Bhatara Karya Pustaka, Jakarta, 1982.
Supariasa, I. Penilaian Status Gizi. EGC, Jakarta, 2002.


0 komentar:

Posting Komentar

Followers